Pengikut

Mengenai Saya

Foto saya
pangandaran, jawa barat, Indonesia
just share for special one :) be a good friends guys.. let happy together in this blog..

erviia

erviia

love

love is the sweetest emotion, that springs in my hearts. love is like that tender kiss, you gave ma at the stars. love is to see the special smile, appear on your face. love is like a bouquet, with is trimmings and lace. love is like sunshine, strong and true. love is all that, i feel so deeply for you.

Total Tayangan Halaman


Entri Populer

Cari Blog Ini

Sabtu, 02 Oktober 2010

Cerpen Episode 1

NEW YEAR PARTY UNTUK CHIKA
Mentari pagi menyambut chika mengisi hari-harinya yang demikian membosankan, Sesekali dia mengeluh.   Tiba-tiba sepasang mata yang dari tadi memperhatikan tingkah laku chika menghampiri, “chika, ini sudah siang. Kapan mau berangkat?? Lekas madi gih!!”,  “sebentar mamahh.. chika masih ngantuk....” seraya bangun dari tempat tidurnya dengan malas..
Byyyuuurrrrrrrrr,, air dingin pun mengguyur tubuh chika, seketika tubuhnya berubah fresh ..
Jemari tanganya meraih handuk yang tergantung dibalik pintu kamar mandinya, lalu dia baranjak kedepan cermin, dipandanginya wajah yang kusut karna kurang tidur.  Tak lama kemudian sang mama memanggil dan menyerukan sarapan pagi untuk chika. Chika yang sedari tadi melamun langsung merapikan diri dengan tergesa-gesa.  Saat menuju meja makan chika sedikit bingung karna hari ini ada ulangan matematika, dan ia tak sempat belajar karna semalaman suntuk ia sibuk dengan FACEBOOK’nya , chatting sana sini, dan menghibur hatinya yang kini kesepian..
Dengan sedikit lesu chika berjalan menuju kelasnya, di depan pintu kelas tiba-tiba terdengar suara yang tak aneh lagi “hheeeeeeeehh !! kenapa tuh muka suntuk bangett?? Kesambett lo??” sambil sesekali meniup balon dari permen karetnya.  “uuuuuuuuuhh bethe gw, semalem gw ga belajar.  Mampus dehh nanti nilai ulangan gw turuun pastinya.....” sambil mengeluh dengan nada lemass.. vita pun menyela, “pasti lo facebook’an lg kan?, makanya lo jngan terlalu mikirin fesbuk dehh. Belajar donk!! Bentar lg kan kita mau studytour,, gimana lo bisa nyiapin karya tulis lo??” tanpa menjawab chika pun pergi meninggalkan vita yang asik sama permen karetnya..
Teng teng teng ..............
Bel masuk pun berbunyi, anak-anak pun berhamburan masuk kelas seakan ingin mendahului guru yang akan mengisi pelajaran pertama di hari senin.   matematika ,, yaaaaaaaaahh pelajaran yang menurut chika membosankan. 
Chika sibuk membuka catatannya yang semalaman sama sekali tak tersentuh olehnya.  Sambil terpejam chika menhgafal satu demi satu rumus yang sebenarnya tidak terlalu sulit.  Setelah ia yakin telah menghafal seluruhnya.  Ia pun mencoba mengisi beberapa soal yang seminggu lalu dijadikan PR dan chika belum sempat mengerjakannya, jam dinding menunjukan pukul 09.15 , namun guru yang ditunggu ternyata belum datang. Itu artinya beliau tidak masuk.  Chika pun sedikit kecewa karna sebelumnya ia sudah yakin mampu mengerjakan soal ulangan nanti.  Bel istirahat pun berbunyi, tak lama kemudian risa dan vita menghampiri.   “kantiin yuuuuk!!” risa mengajak chika, “haayuuuuuu!!” ujar chika dengan nada spontan.  Langkah kaki mereka pun beriringan menuju kantin sekolah yang letaknya tidak jauh dari kelas mereka.  Susana ramai pun terlihat jelas saat anak-anak rebutan memesan makanan kapada bibi kantin yang selalu tampil menor dengan gaya ABG’an,  hehe.. lucu memang, tapi pemandangan ini tak aneh lagi dimata chika, terlebih 2 tahun sudah ia menjadi salah satu siswa di sma yang letaknya tak jauh dari pantai.  Setelah kenyang mereka pun beranjak meunuju kelas, “ehhh chik, dari tadi muka lo suntuk mulu, ga kaya biasanya.  Lo lg mikirin apa? Lo ada masalah? Cerita sama gw, mngkin gw bisa bantu.” Celetuk risa ditengah suasana yang hening.  “ngga apa-apa, gw lg bethe ajah, gw bingung tiap hari, tiap malem gw buka fesbuk Cuma bwt ngehibur hati gw, jujur setelah gw putus sma dian, gw susah lupain dia, gw sendiri pusink sma perasaan gw, hidup gw berantakan, ga semangat, semuanya jadi ancuurr gara-gara moody gw buruuk..”, keluh chika sembari menghela nafas, memang dari sekian banyak teman chika Cuma risa yang selalu ngerti n ada di saat-saat seperti ini.  “uda donk chikk, lo kan cantik masih banyak cowo yang rela ngantri bwt lo.. sabaaarr ajah yah says!!!”, ujar risa yang membuyarkan lamunan chika, angin sepoi-sepoi menemani mereka bertiga yang sedang duduk santai bersandar dibawah pohon yang tak jauh dari kelas mereka.. tatapan mereka melambung jauh seakan sedang mengejar mimpi yang belum kunjung menjadi nyata. Tiba-tiba bel masuk pun memecah keheningan, mereka bertiga lekas menuju ruang kelas.  Tak lama kemudian seorang guru yang tak lain guru b. Indonesia menuju pintu dengan santai, yaaaahh dari dulu selalu santai, masalah nilai dia yang tau ujarnya dengan nada meremehkan.  Vita yang asiik dengan handphon’nya seakan tak mendengar bhwa aku memanggilnya untuk sekedar mengajaknya bercanda, menyebalkan dia sama sekali mengacuhkanku dan fokus dengan handphone’nya.  Lalu aku duduk menghampiri risa yang merebahkan kepalanya diatas meja dan sesekali memainkan bolpoin’nya tanda ia mulai tak betah lama-lama berada disitu, “hayoooooooooooh ngelamunin appaan lo vit??” teryata suaraku cukup membuatnya kaget ia pun terbangun dan membalasku dengan senyuman,”suntuk banget yah.. kapan ni guru keluarnya? Kerjaaanya Cuma ngisep rokok ajah dari tadi, bikin batuk ajah.” Sahut vita dengan nada kesal, “iyaaahh sama gw jg suntuk banget, kita ke toilet yuuk!!”, vita pun menggeleng tanda tak setuju, “maleess gw, lein kali ajah yah!! Hhe, ehh chik lo masih bethe ga? Owy, lo kan biasanya pinter dapet cowo, kenapa lo ga nyari lagi ajah penggantinya si dian,, yahh memang gw akuiin dia cakeeepp, tapi pliiiisss dweh masih banyak lg yang lebih cakepp dari dia.  Kenapa sih lo luluh Cuma gara-gara dia????????? Aneeeh tau ga siiih!!” seru vita dengan nada heran.  “ga tw gw jg, gw belon bisa ajah lupa sma dia, entah karna apah.. arrghhhtt maleees gw bahas ini.. ehhhh, tapi lo tau ga ris?? Gw liat cowo ganteng bangett, gw penasaraaannn bangett,,,,,,,,,, bentr lg kan new year party.  Nahh gw ntar sma siapa??” keluh chika, “kenal dimana lo sama tu cowo?, tuh kan gw bilang jg apah, lo bakal gampang dapet cowo baru..”ujar risa,,,,,  “ngomongin pa sihh seruu bengett?? Ikut nimbrung yahh!!” potong vita ditengah pembicaraan tsb.  “udah beres lo maen hape’nya?? Dari tadi asiik bangett. Sms’n sma siapa buuu?? Selingkuhan baruu yee???”, sahut chika mengejek.  “enak aja lo, gw ga puna selingkuhaan, pacar ajah ga ada, gmna selingkunya???.  Hahahhaha.... “ serempak mereka bertiga tertawa keras tapi sang guru pun rupanya tidak perduli sama sekali, malah semakin sibuk menghisap asap roko yang sesekali muncul dari hidungnya.  “chiiikaaaaa sayaaaang, gw tuh barusan bukan habis smsn, tapi habiis chatting sama caloon pacar lo...!!!!!!!!” ,, chika kaget mendengar ucapan risa.  “what??? CALONPACAR??????????? CALON PACAR dari hongkong???!!!, gilaaa lo jangan ngarang deeehh!!!” chika pun semakin heran dan sedikit kesal kpd risa, mulut chika pun masih menganga dia tak mampu mengucapkan kata-kta lain selain memamerkan expressi terkejutnya, yang lucu.  “chika, lo ditanyain tuuuh sama ‘HENK’ liat dweh d.fb looo!! Genteng tau.. dewasa, baiik lg.”, ujar risa memuji henk.  “Dari mana lo tau kalo dia baik?”, balas chika dengan rasa ingin tahu.  Risa pun tertawa melihat ulah chika, lalu ia menyodorkan hape’nya dan menunjukan siapa henk itu, yah panggil saja henk, karna itulah separuh nama difesbuknya,  mata chika melotot melihat foto laki-laki itu, dia sedikit heran dan semakin dalam memandangi wajah yang menurut risa biasa di panggil henk, ia pun tersenyum senang seolah melihat satu cahaya baru yang akan menerangi hidupnya.  Tiba-tiba pandangan chika serasa kabur, matanya berkunang-kunang, badannya lemas terasa tak sanggup lagi duduk, seketika semua berubah menjadi gelap. 
“kenapa bisa sampai seperti ini????”, ujar mama chika dengan nada heran. “ Kami tidak tau tante, ketika kami duduk bersama dikelas tiba-tiba chika pingsan...”, ujar risa dan chika serempak.  “ya sudah, terimakasih yah sudah mengantarkan chika ke rumah.  Kalian memang sahabat baik chika, tante juga heran, belakangan ini chika banyak berubah semenjak dia putus sama dian, padahal tante sudah coba nasehati dia, tapi dia bandel....”, “mamaaaa.....” tiba-tiba bibir mungil chika memanggil mamanya dengan suara yang sangat berat, mngkin kondisi chika belum pulih benar, mamanya pun lekas memberi chika minum dengan sedotan, air teh hangat membasahi tenggorokan chika dan ia pun kembali berbaring, mamanya pun pergi menyimpan gelas bekas chika minum, dan membiarkan chika istirahat di temani dua orang sahabatnya, “uda enakan chik??”, ucap vita pelan.  “iyah, lumayan, vit sebenrnya gw tadi kenapa?? Bukannya tadi kita di sekolah??” sahut chika.  Risa pun menjelaskan secara detail alur kejadian ketika chika pingsan, dan chikapun mengerti seraya tersenyum simpul.
Mentari seakan berlari menuju peraduannya, hari yang cerah berubah malam.  Sahabat chika pun sudah pulang sekitar dua jam yang lalu.  Chika pun terbangun dan memaksakan tubuhnya menuju kamar mandi untuk sekedar berwudhu menunaikan sholat magrib.  Sang mama yang sedari tadi sibuk akan masakannya lalu mematikan kompor dan segera menunaikan ibadah sholat magrib, dari dalam kamar terdengar suara chika melantunkan ayat suci al-qur’an dengan setengah berbisik, tanpa chika sadari sang mama membuka pintu kamar dan memandangi chika dengan tersenyum, beliau sangat menyayangi anaknya tsb, meskipun sering kali membuat ia jengkel.  Lantunan ayat terakhirpun usai dibacakan chika, dengan lembut ia mencium al-qur’an yang ia genggam dengan kedua tangannya, “chika, lekas makan dan minum obat!!”, ujar mama mengingatkan chika.  “baik mah..” chika segera merapikan mukena’nya dan ia menuju cermin untuk merapikan rambutnya, sesekali ia memandangi wajahnya dan ia berkeluh dalam hatinya,ia meras bersedih kehilangan dian, sosok lelaki yang selalu membuat ia penasaran.  Tiba-tiba hape’nya bergetar, tangannya meraih handphone yang terletak tak jauh dari cermin .. ‘malem chik, lg apa?? Ian denger km sakiit iah?? Kenapa?? Cepet sembuh yah!! Jaga kesehatan !! jan lupa minum obatt.. miss u’.  Tak terasa air mata pun menetes di pipi chika, entah kenap hatinya sakiiiit sekali saat membaca sms itu, ia membiarkan hp’nya kembali tergeletak diatas meja belajarnya, dan ia pun pergi menuju ruang makan, hidungnya mengendus bau masakan yang menancap dan menggugah nafsu makannya, “hmmmmmmmm, enak niih.. mah uda makan blm?? Chika makan duluan yah mam..”, ujar chika sambil memandangi makanan yang tersedia di meja, tanpa melihat wajah mamanya yang tersenyum melihat tingkah laku chika, stelah kenyang chika membereskan meja makan, dan ia kembali ke kamar, untuk ke sekian kalinya hp’nya berdering, chika pun mengambil hp’nya dan meletakkannya tidak jauh dari kepala tempat ia merebahkan tubuhnya, sambil tiduran chika membalas satu persatu pesan yang dari tadi tidak sempat ia balas.  Malam pun semakin larut namun chika masih sibuk dengan hp’nya, matanya serasa berat mulutnya sesekali menguap, ia pun lekas menuju kamar mandi mencuci mukanya dan menggosok gigi, lalu ia mematikan lampu dan merebahkan tubuhnya yang cukup lelah, pandanganya pun terhalang oleh suasana kamar yang gelap gulita dan membawanya menuju alam mimpi hingga pagi menjelang. 
Sayup-sayup takbir adzan subuh berbisik merdu ditelinga chika, dengan berat ia membuka mata dan lekas terbangun.  Dinyalakannya lampu yang mengusir gelap dikamarnya, ia melangkah dengan kaki yang tertatih-tatih menuju kamar mandi, dinginnya air yang terguyur dari sebuah gayung membuat wajahnya sumringah, dingin sekali ujarnya, air wudhu pun mengalir dari kran yang baru ia putar, mulutnya bergumam memanjatkan serangakian do’a kepada allah swt, chika pun beranjak menuju musholla yang letaknya tak jauh dari kamar chika, disitu ia menunaikan ibadah sholat dengan khusu, sampai-sampai air matanya menetes ketika mulutnya mengucap do’a dengan suara yang berat karna menahan rasa perih di hatinya yang demikian menyayat. 
Mentari  pagi mulai menampakan wujudnya, cahayanya menerpa wajah chika ketika ia membuka daun jendela kamarnya, kicau burung menambah keindahan suasana pagi itu, satu persatu sosok mulai berlalu lalang mengusaiakan kesibukan mereka masing-masing.  Pandangan wajah chika menerawang jauh pada kejadian satu bulan yang lalu, hari dimana ia kehilangan orang yang ia sayangi, lukanya masih membekas, air matanya menetes saat ia mengingat tragedi itu, semua peristiwa itu seolah mengahncurkan semua impian chika yang mungkin melambung terlalu jauh.  Chika hanya bisa menitikan air mata ketika kedua bola matanya menyaksikan adegan pengkhianatan yang dilakukan sang kekasih, hatinya hancur berkeping-keping, dengan penuh emosi ia melempar tas yang tergantung di jemarinya, braaakkk, suara tersebut membuat dian dan dan kekasih gelapnya terkaget, tanpa memperdulikan wanita disampingya dian berlari mengejar chika, namun sayang kecepatan motor yang dikendarai chika tak mampu ia kejar, dian me’rem mtornya perlahan semenjak itu chika memutuskan untuk menjauhi dian, getar hp chika yang tergeletak diatas tempat tdur membuyarkan lamunan chika, ia pun meraihnya, 1 new message diterima hp’nya dari no yang cukup asing bagi chika, dengan kaget ia mebaca pesan di hp’nya, ‘pagi chika, ini henk yang di fb, gw tau no lo dari temen lo vita, lo masih inget gw kan, kita sering wtw di fb, nama fb gw HENK ANDRIES, hmmm nama asli gw andre, maf yah kalo gw ngeganggu pagi lo,,,,” wajah chika menoleh ke pintu kamarnya ia memutar otak untuk mengingat nama itu, tapi memori otaknya tak mampu memunculkan wajah henk andri dalam bayanganya, tanpa fikir panjang ia membuka salah satu aplikasi di’hp’nya, lalu ia mengetikan nama henk andries di kolom search difb’nya, beberapa detik kemudian muncul sekumpulan nama henk andries yang sebagian besar tidak chika kenali wajahnya, mata chika memandangi dari atas sampai layar akhir handphone’nya, tiba-tiba matanya terhenti pada satu foto yang tertera dilayar handphone’nya, senyuman kecil tersimpul di pipi mungilnya, ooohh ini yang namanya andri, gumamnya dalam hati. Tanpa fikir panjang chika pun mengakhiri aplikasinya dan langsung membalas sms dari andre, ‘pagi juga, iyah ini chika, hmmmm inget ko gw inget.  Tenang ajah kali, lo ga ganggu, kenalin juga nama gw chika disetya, panggil gw chika ajah, hmmmm..” chika menatap handphonenya sekedar memastikan sms itu terkirim, girangnya hati chika saat itu, tak lama kemudian sms balasan pun diterima chika, sesekali chika tertawa geli membaca sms dari andre yang mulai terlihat akrab.
Senja pun mulai nampak ketika chika asik smsn dengan kawan barunya yang masih diangan-angan.  Keakraban tersebut semakin berlanjut sampai ketika pada malam minggu selanjutnya andre mengajak chika bertemu di rumah vita, kebetulan pacar vita adalah teman dekat andre, chika yang mengenakan dresss warrna putih terkesan gugup berhadapan langsung dengan andre, hatinya seakan menemukan cahaya terang yang menghapus kelamnya kenangan pahit bersama dian.  Wajah chika tampak riang stelah mengenal andre lebih dekat, ia pun tertawa geli ketika andre meluncurkan beberapa lelucon.  Tak terasa malam mulai larut, chika pun memutuskan untuk pulang.  Sinar bulan yang bersembunyi dibawah kabut awan mengahantarkan chika menuju mimpi indah yang ia dambakan sebelumnya.
Waktu terus berlalu hingga new year party pun mulai ramai dibicarakan murid-murid ketika membeli jajanan di kantin.  Chika sedikit tertunduk hatinya gelisah memikirkan pasangan dating nya pada new year party nanti. Tiba-tiba terkelibat sosok pria yang belakangan ini mengisi hari-hari chika.  Andre, hmmmm chika berharap banyak andre bisa menemaninya melewati malam tahun baru sambil menikmati suasana pantai yang indah. Chika pun langsung mengambil handphone’nya, nampak 4 new massage tertera dilayar handphone’nya. Ia membuka satu persatu pesan yang tak lain dari mamanya, dari penggemarnya, dan yang terakhir, hmmmm andre.... chika pun sangat senang membaca sms dari andre, rasanya ia seperti meneguk segelas air isotonik, badannya langsung fresh. 
Setibanya dirumah, chika merebahkan tubuhnya diatas tempat tidur, tanpa melepas seragamnya yang masih utuh. Hati chika sangat bahagia, rasanya ada sejuta warna yang hadir dihidupnya, dalam fikirannya yang menerawang ada satu sosok yang tak lain adalah andre, hatinya bergetar namun berbunga-bunga.  Mungkin chika menyukai andre, dan ia merasa ingin memiliki andre. Yah meskipun itu masih dalam harapan, tapi sossok andre lah yang membuat chika merasa nyaman belakangan ini.
New year party yang ditunggu-tunggu tinggal 2 hari lagi, harapan chika terkabul, andre mengajak chika untuk menemaninya di malam istimewa itu.  Namun hati chika masih diselimuti rasa kahawatir, ia menyimpan beban dalam benaknya, ia takut mamanya tidak memberi ijin karna biasanya family lah yang setia menemani chika melalui detik-detik istimewa pergantian tahun itu.  Satu hari sebelum malam tahun baru, mama chika pergi ke jogja. Namun chika belum sempat meminta ijin pergi bersama andre, hingga mobil yang ditumpangi mama dan papanya perlahan-lahan hilang dari pandangan mata chika.  Chika yang ditinggal pergi mamanya masih kebingungan, ia takut mimpinya melewati malam tahun baru bersama andre hilang begitu saja.
Meski hari itu sekolah libur, chika bangun sperti biasa.  Setelah sembahyang ia melamun di tempat tidurnya, memikirkan bagaimana caranya untuk bisa menikmati suasana pantai dihiasi terangnya kembang api.  Handphone chika bergetar, andre menelpon chika.  Mereka pun terbuai dalam perbincangan yang semakin hari semakin mesra.  Chika sangat bahagia bisa mendengar suara andre, karna suara itulah yang ia rindukan sejak beberapa waktu lalu. 
Pukul 19.00 orang tua chika sampai di kota yogyakarta, sejenak mama chika merebahkan tubuhnya dibalik sebuah kursi yang berada di sudut kanan ruangan paling depan, tangannya meraih handphone dari dalam tas, jemarinya sibuk memencet tombol yang tertera.  Tak lama kemudian terdengar suara seorang gadis yang tak lain chika, mereka berbincang layaknya dua sahabat yang sedang  bercengkrama.  Chika terdiam sejenak, lalu ia memberanikan diri meminta ijin untuk pergi ke acara new party special itu.  Dengan ragu sedikit demi sedikit ia melontarkan beberapa rayuan dari mulutnya, awalnya mama chika menolak namun lama kelamaan ia luluh juga, hmmmm.  Sepertinya aku memang piawai dalam merayu ujar chika dalam hati.  Suasana hati chika berubah, ia merasa mendapat kado special dengan ijin tersebut. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar