KADO TERAKHIR BUAT MAMA
Ini untuk kesekian kalinya rena menitikan air mata ketika mamahnya meraung-raung menahan rasa sakit yang sedang beliau rasakan . Dinding kamar itu seakan melukiskan kesedihan diantara keluarga itu . Rena dengan telaten mengelus-elus rambut mamahnya yang ditumbuhi beberapa helai uban , raut wajahnya membuat rena merasa tidak tega . mamah yang begitu dicintainya terbaring tak berdaya menahan kanker ganas yang menggerogoti rahimnya , tempat dimana ia hidup selama sembilan bulan . sejenak kemudian mamahnya yang baru pulang operasi itu semakin kehilangan rasa sakitnya dan tertidur meski tidak begitu pulas nampaknya . Rena beranjak dari kamar mamanya , langkah kakinya menuju teras depan, ia menyandarkan tubuhnya dibalik sebuah kursi yang terbuat dari kayu . Fikirannya menerawang jauh menatap gemerlap bulan dan bintang , air matanya menetes tak tertahankan . mungkin ia tak mampu membayangkan kesedihannya apabila mamanya benar-benar pergi . dan sepertinya ia sangat putus asa dengan kesembuhan mamanya .
Setelah selesai menunaikan shalat subuh rena menyiapkan sarapan untuk adik-adik dan mamanya . kemudian ia lekas mandi dan berangkat sekolah , hari ini adalah hari kenaikan kelas , sudah lama rena medambakan hari ini karena ia ingin memberikan mamanya kado dengan hasil belajar rena , ia yakin ia mampu mendapatkan nilai yang terbaik di sekolah . Setibanya disekolah , Satu persatu orang tua murid berdatangan menuju ruang yang sudah dipersiapkan sedemikian rupa oleh panitia , sementara itu tidak satupun orang tua rena yang mewakili undangan dari sekolah . Tapi sepertinya pihak sekolah mengerti dengan keadaan itu . Waktu terus berlalu , jantung rena semakin berdebar , dalam benaknya terbayang sejuta tanya . “mudah-mudahan kado ini akan membuat mamah bertahan untuk sembuh” , gumamnya dalam hati .
Semua sambutan serta beberapa pidato usai dilaksanakan , hari sudah semakin siang . Rena yang sedari tadi , menunggu bersama teman-temanya lekas beralih menuju ruang kelas , saat yang dinanti benar-benar akan tiba . Wali kelas mengumumkan bahwa rena benar-benar menjadi bintang kelas pada hari itu . inilah balasan untuk rena yang semakin rajin belajar meski sebelumnya ia tak pernah mampu mengalahkan saingannya yang lain . kali ini benar-benar kado special untuk mama rena . sepertinya rena sudah tidak sabar ingin cepat-cepat pulang dan memperlihatkan prestasi tersebut dihadapan mamanya .
Setibanya di halaman rumah , rena terkejut melihat banyak orang di rumahnya , di dekat kedua pagar rumah rena terpasang dua buah bendera berwarna kuning . Ia mematung disana , kakinya sedemikian bergetar , jantungnya berdetak kencang , ia menggigit bibirnya untuk menahan air mata yang sepertinya mulai terjatuh . Kemudian ia memaksakan kakinya melangkah , dengan sangat berat .
Dihampirinya seorang jenazah yang tertutup kain , banyak sekali orang-orang disitu . rena tidak tahan melihat mamanya sudah pergi untuk selamanya . rena menangis dan berteriak , “mmmaaammaaaaaaa....................” , orang-orang yang menyaksikan kejadian itu ikut terharu dan ikut meneteskan air mata . Rena sangat menyesal karena ia terlambat mempersembahkan kado untuk mamanya , padahal sejak lama mama rena menginginkan rena menjadi juara pertama dikelasnya , memang rena bukan anak yang bodoh tapi ia baru kali ini bisa mengalahkan saingan terberat dalam perjuangannya . “Mammaaaa , maafkan rena ..... rena baru bisa mempersembahkan kado ini untuk mama , kado terakhir ini semoga menghantarkan kepergian mama dengan tenang , rena sayaaaaaaaaaaaaaaaaang sama mama........, mama maafkan rena yaa mahh.....!!” , suara rena yang tersedak-sedak sangat menyayat hati orang-orang disekitarnya . mereka mencoba menenangkan rena , rena harus sabar dan tegar menghadapi semua rencana Allah SWT . mama rena akan selalu menjadi cerminan rena untuk tetap jadi anak yang berbakti , ujar bibi rena yang sangat sedih melihat keponakannya kehilangan ibunya untuk selamanya .............
Tidak ada komentar:
Posting Komentar