Pengikut

Mengenai Saya

Foto saya
pangandaran, jawa barat, Indonesia
just share for special one :) be a good friends guys.. let happy together in this blog..

erviia

erviia

love

love is the sweetest emotion, that springs in my hearts. love is like that tender kiss, you gave ma at the stars. love is to see the special smile, appear on your face. love is like a bouquet, with is trimmings and lace. love is like sunshine, strong and true. love is all that, i feel so deeply for you.

Total Tayangan Halaman


Entri Populer

Cari Blog Ini

Sabtu, 02 Oktober 2010

Penyebab kurangnya minat belajar siswa

BAB II
FISIKA DIMATA PARA SISWA

2.1 Fisika Dimata Para Siswa
       Pelajaran fisika dimata para siswa berbeda-beda, ada yang berpendapat bahwa pelajaran fisika itu adalah pelajaran yang seru dan mengasyikan, ada pula yang berpendapat bahwa pelajaran fisika itu rumit dan membosankan, dimana kita ketahui dalam belajar semua tergantung dari diri kita, tergantung minat serta kemampuan kita.  Bagi yang berpendapat bahwa fisika itu seru dan mengasyikan tentu tidaklah salah, karena pelajaran yang satu ini memang mengasyikan apalagi jika dalam belajar kita didukung oleh fasilitas-fasilitas yang memadai dan menghilangkan kejenuhan.  Contohnya saja dengan selingan-selingan media internet, dengan belajar ditempat yang nyaman , dengan tambahan aplikasi-aplikasi yang menarik, serta dengan ditunjang dengan berbagai macam faktor yang dapat mengurangi kejenuhan, apalagi jika guru bidang study tersebut sangat menarik dan mengasyikan, sehingga mampu menjaga moody belajar siswa untuk tidak terbebani dengan pelajaran yang sedang dihadapinya. 
       Untuk sebagian siswa yang berpendapat bahwa pelajaran fisika adalah pelajaran yang sulit hal ini bisa diakibatkan karna kurangnya kemampuan siswa untuk memahami apa yang disampaikan oleh guru pengajar.  Selain itu siswa juga mudah terpengaruh dengan suasana hati atau moody.  Biasanya apabila siswa sedang memiliki moody yang baik, maka dia juga mampu konsentrasi dan menyerap pelajaran dengan baik pula, berbeda hal dengan siswa yang sedang bad moody, jangankan untuk memahami apa yang disampaikan pengajar, untuk mencerna apa yang disampaikan juga sangatlah sulit.  Sehingga keadaan atau suasana hati sangatlah berpengaruh besar bagi minat belajar siswa.  Dimana suasana hati ini akan timbul setelah terjadi sesuatu pada diri pribadi, baik dan buruknya hal yang dialami akan menimbulkan dampak tersendiri bagi suasana hati.  Dengan demikian apabila seorang siswa tidak mampu berkonsentrasi dalam belajar, maka dia tidak akan mengerti apa yang disampaikan, dan apabila dia tidak mengerti berarti dia tidak memahami, dan apabila seseorang sudah tidak mampu untuk memahami maka tidak akan ada pelajaran yang diserap artinya apabila dia diberi pertanyaan maka tidak akan mampu menjawab, hal ini berkaitan dengan nilai yang didapatkan dalam menempuh ulangan harian ataupun ujian sekolah. Selain itu dukungan orang tua juga berpengaruh besar terhadap minat belajar siswa, hal ini menimbulkan ketertarikan tersendiri bahkan bisa mengakibatkan seseorang lebih bersemangat dalam mengikuti pelajaran disekolah.

2.2  Pengaruh Metoda Belajar Terhadap Minat Siswa
      Selain suasana hati, banyak hal yang mempengaruhi minat siswa terhadap pelajaran fisika, salah satunya guru bidang study dan bagaimana cara mengajarnya.  Dalam menyampaikan pelajaran diperlukan teknik mengajar khusus yang dapat meningkatkan minat belajar siswa terutama dalam belajar fisika, dimana dalam belajar fisika banyak sekali dijumpai rumus-rumus yang menjenuhkan. Hal ini juga mengakibatkan seseorang kehilangan minat belajar dan ketertarikan terhadap suatu pelajaran.  Metoda belajar yang mengasyikan dan tidak membosankan dapat dilakukan dengan berbagai hal, contohnya menambahkan aplikasi-aplikasi unik dan menarik, melakukan praktikum-praktikum yang dapat menambah ketertarikan untuk mengikuti pelajaran tersebut. 
     Salah satu cara untuk menambah minat seseorang belajar antara lain mengikutsertakan kemajuan teknologi dalam pelajaran.  Sehingga siswa tidak terlalu jenuh dan bosan ketika harus berhadapan dengan rumus-rumus yang demikian memusingkan.  Dalam proses belajar mengajar juga diperlukan keterkaitan dan penyatuan jiwa antara guru dengan muridnya, sehingga seorang murid tidak merasa terasing ketika harus berkompetensi dengan siswa-siswi lainnya.
    Sebagian besar siswa merasa senang ketika mendapat perhatian lebih dari gurunya, karna hal itu mampu menambah semangat dan kepuasan tersendiri bagi siswa tersebut.  Selebihnya apabila siswa sudah merasa tidak senang dengan guru tersebut maka dia juga tidak akan menyatu dengan pelajaran yang disampaikan, dengan guru maupun dengan rekan-rekannya. Saat seorang siswa menemukan hal yang baru ketika belajar, maka akan timbul rasa penasaran sebab dan bisa memicu semangat serta minat siswa tersebut untuk belajar. 
    Seorang siswa juga membutuhkan komunikasi yang baik dengan guru pengajarnya, apalagi ketika menemukan kesulitan dalam pelajaran, siswa tersebut butuh bimbingan dan perhatian yang lebih dari gurunya.  Namun apabila guru yang bersangkutan tidak bisa mengajak siswa untuk berkomunikasi maka ada kemungkinan siswa tersebut merasa minder dan terasing, hal ini mampu mengakibatkan siswa merasa dirinya bodoh, dan disaat seorang siswa merasa dirinya bodoh, maka prasangka buruk terhadap dirinya tersebut mampu mengubah jiwa siswa tersebut untuk merasa dirinya bodoh, padahal dia memiliki kemampuan yang mungkin melebihi rekan-rekannya.  Disinilah peran seorang guru sangat mempengaruhi jiwa muridnya.  Selain itu kehadiran juga mempengaruhi kemampuan siswa, dimana ketika siswa tidak dapat mengikuti pelajaran seperti rekan-rekan lainnya maka ia tidak bisa mengimbangi pengetahuan rekan-rekannya, apalagi jika pelajaran yang tertinggal sampai satu atau dua bab, otomatis siswa tidak bisa memahami apa dan bagaimana sebenarnya yang dipelajari dalam sub bahasan itu.  Kejadian ini merupakan salah satu akibat berkurangnya minat belajar seorang siswa, dikarenakan siswa tersebut merasa tidak mampu dan merasa tertinggal dari rekan-rekan lainnya.  Dalam berkompetensi akan timbul rasa persaingan satu sama lain.  Namun saat seseorang merasa tidak percaya diri, maka dia juga tidak dapat memaksimalkan kemampuan yang sebenarnya ia miliki.

2.3 Beberapa Hal Yang Mempengaruhi Minat Belajar Siswa
     Dalam lingkungan pelajar banyak sekali hal yang dapat mempengaruhi minat belajar, selain dari faktor luar ada juga faktor pribadi yang mampu memengaruhi minat belajar seorang siswa, antara lain :
a). Masalah Pribadi
    Seorang siswa yang memiliki masalah pribadi akan memiliki beban tersendiri, dia juga tidak bisa berkonsentrasi dengan palajarannya.  Masalah yang timbul bukan hanya dari lingkungan persahabatan, bisa juga dari keluarga, bahkan dari pacar.  Untuk bisa berkonsentrasi penuh seorang siswa harus fokus terhadap pelajaran sehingga tidak ada fikiran-fikiran lain yang mengganggu terutama ketika proses belajar mengajar dimulai, karna apabila siswa yang mampu berkonsentrasi setidaknya ia mampu menyerap apa yang disampaikan oleh guru pengajar, berbeda dengan siswa yang sedang tidak konsentrasi, dia juga tidak bisa menyerap semua pelajaran yang disampaikan. Apalagi untuk mencernanya.
b). Pergaulan
    Pergaulan bisa juga mempengaruhi minat belajar seseorang, apalagi ketika yang dimiliki adalah sahabat yang senangnya bermain dan tidak memperdulikan kewajiban dan tanggung jawabnya sebagai seorang pelajar, teman yang seperti itu akan mempengaruhi minat siswa, sebab apabila siswa memiliki sahabat yang seperti itu, maka ia merasa memiliki pendukung untuk tetap menjadi dirinya yang malas dan tidak baertanggung jawab terhadap kewajibannya disekolah sebagai seorang siswa.  Tapi jika siswa berteman dengan siswa lain yang rajin, giat dan maka setidaknya ia akan terbawa rajin juga.


c). Dorongan Orang Tua
   Peran orang tua untuk mendorong anaknya agar mau belajar dirumah sangat penting, karna akan menimbulkan semangat tersendiri bagi siswa tersebut, sehingga siswa merasa lebih mencintai kewajibannya sebagai seorang siswa, dan seorang siswa yang mendapat perhatian penuh dari orang tuanya selalu merasa dirinya bersemangat dan bisa menghadapi pelajaran disekolah, berbeda dengan orang tua yang tidak perduli, maka tidak akan ada yang mengingatkan ketika siswa sedang lalai dengan tugas-tugsanya.  Harusnya orang tua memberi perhatian ekstra kepada anaknya, jangan sampai membiarkan anaknya lalai dengan tugas, dan jangan sampai siswa terlalu banyak menghabiskan waktunya untuk bermain, karna itu akan mengakibatkan siswa kehilangan waktunya untuk belajar.  Jika waktu yang dimiliki tidak dimanfaatkan untuk belajar dan mengisi tugas-tugas maka siswa jelas tidak akan menambah kemampuan dan pemahamannya terhadap pelajaran, terutama pelajaran fisika yang membahas banyak rumus-rumus yang memusingkan.  Tapi apabila kita sering berlatih setidaknya kita bisa mengenal rumus-rumus yang disampaikan oleh guru.  Dan ini akan menambahkan manfaat yang positif bagi siswa itu sendiri, dengan dia mengenal maka dia akan sayang, setelah dia menyayangi suatu mata pelajaran maka ia akan merasa senang dengan palajaran-pelajaran yang disampaikan, akibatnya minat siswa bisa bertambah.
2.4 Apa Yang Tidak Disukai Dari Pelajaran Fisika
    Fisika sebenarnya pelajaran yang menyenangkan, terlebih ketika dalam proses belajar mengajar diselingi oleh aplikasi-aplikasi menarik yang dapat menghibur.  Saat guru menerangkan adalah hal yang menyenangkan apalagi siswa bisa tertawa ketika guru yang menyampaikan pelajaran bersenda gurau, namun lain halnya ketika guru menyampaikan rumusnya.  Bahwa kita ketahui rumus fisika bagaikan monster galak yang akan menerkam jika tidak mampu kita jinakkan, begitulah menurut penilaian saya.  Saat kita tidak mampu memahami rumus-rumus itu maka kita akan merasa bingung, tidak sedikit rasa jenuh dan rasa penat itu menghantui kita saat belajar fisika.
    Diakui sebagian besar siswa rumus-rumus dalam pelajaran fisika memang cukup sulit untik dimengerti, apalagi bagi mereka yang malas tentu tidak akan bisa mngerti ketika guru menerangkan.  Jangankan untuk mengerjakan soal-soalnya, untuk memahami saja tidak mampu.
    Tidak mungkin apabila harus memisahkan fisika dengan rumus-rumusnya, karna dalam belajar fisika justru rumus-rumusnyalah yang setiap saat akan dijumpai.  Hampir sebagian besar pelajaran fisika mengandung rumus-rumus yang sulit.  Disinalah sebagian besar siswa menemukan kesulitan untuk mencerna dan memahami rumus yang disampaikan.  Dalam memahami rumus-rumus yang disampaikan siswa berusaha semaksimal mungkin agar hasil yang didapatkan juga sesuai dengan usaha yang dilakukan, namun kemampuan seseorang itu terbatas sehingga tidak semua siswa bisa memahami dengan baik apa yang disampaikan dan bagaimana yang seharusnya dilakukan, hal ini dapat membuat siswa bingung harus melakukan apa dan menggunakan rumus yang mana ketika menjawab soal-soal yang diberikan.  Setelah siswa mendapatkan nilai yang memuaskan maka ia akan merasa bangga dan ia akan semakin bersemangat dalam mengerjakan soal-soal berikutnya.
    Berbeda halnya dengan siswa yang mendapatkan nilai kecil, bisa saja karna ia kecewa maka ia kehilangan semangat belajarnya.  Setiap psikis siswa sangatlah berbeda bahwa kita ketahui orang-orang yang mempunyai mental yang baik maka ia akan berada lebih maju dibanding orang-orang yang tidak mempunyai keberanian atau rasa percaya diri.  Sebenarnya tidak semua siswa membenci rumus-rumus, bahkan banyak yang menyukai belajar dengan rumus-rumus yang rumit.  Namun setiap siswa pasti tidak memiliki kesenangan yang sama.  Jika yang sudah menyukai rumus-rumus tersebut tergoda dengan sifat yang membawa mudharat besar yaitu malas, maka ia juga tidak akan bisa memanfaatkan kemampuannya dengan maksimal.  Bisa saja dia tertinggal dengan kawan-kawan lainnya yang malah tidak menyukai pelajaran fisika yang berbau rumus.  Hal ini membawa dampak negatif bagi siswa yang memiliki kemampuan lebih tapi cenderung malas untuk mencoba dan berusaha dengan semaksimal mungkin.
    Rumus memang bagian dominan dalam pelajaran fisika.  Untuk itu apabila siswa tidak mampu memahami rumus-rumus ini maka bukan tidak mungkin siswa itu jadi tidak memahami pelajaran fisika bahkan bisa juga siswa tersebut jadi tidak menyukai pelajaran fisika, padahal apabila kita mampu memahami rumus-rumus dengan baik pasti kita mampu menguasai pelajaran fisika dengan baik juga. 

2.5  Upaya Untuk Meningkatkan Minat Belajar
     Untuk meningkatkan minat belajar siswa bisa dengan berbagai cara, misalnya :
1). Menambahkan aplikasi-aplikasi menarik ketika siswa sudah merasa jenuh dan bosan.
2). Memberikan kebebasan kepada siswa untuk mengeluarkan pendapat atau bertanya tentang apa yang tidak dipahaminya.
3). Memberikan masukan-masukan kepada siswa bagaimana cara belajar yang baik sehingga dapat meningkatkan minat belajar siswa.
4). Memberikan dukungan kepada siswa ketika siswa merasa psimis dan tidak percaya diri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar